Pages

Cari yang ada di Blog Ini

31 Oktober 2008

Berbuat Lebih Boleh?


Setelah letih bergelut dengan kerjaan di kantor, gue iseng-iseng ngeluarin kepala gue dari jendela bus 213. Air hujan yang mengguyur jalan-jalan di ibukota itu jatuh pula di tiap senti rambut hitam legam milik bujang asli betawi ini. Segar sekali rasanya. Sekilas gue menangkap bayang-bayang daerah Kansas, terutama sekitar rumah gue yang saat itu sedang dilanda hujan lebat, saat rizki dari Tuhan menyapa tubuh gue ini. Lalu sekelebat bayang lain meng-cut-nya. Saat itu gue sudah menjadi siswa SLTP dan baru saja pulang sekolah. Menari-nari tidak jelas di tengah jalan, seolah menantang hujan agar mengeluarkan semua persediaan air yang tersedia sampai muncul kembali musim kemarau. Ingatan-ingatan seperti itulah yang sering gue rasakan saat titik-titik air dari langit jatuh dengan derasnya.
Dan sekarang sudah lewat beberapa tahun, masih saja terasa segar di memori, seakan baru saja terjadi kemarin sore.
Mengikuti ucapan Khaleed Hnsseini, bahwa sepintar-pintarnya kita menutup dan mengubur masa lalu, dia akan dengan kuatnya menyeruak keluar dari tempat sembunyinya dan menyapa kita di waktu yang telah dipilihnya.
Well, jangan sampai kita menjadi ataupun seperti orang yang melakuan hal-hal yang sia-sia seperti itu. Bahwa masa lalu, terutama yang sangat gelap dan kelam, hal tersebut akan berguna di hari nanti, dimana suatu pengalaman akan sangat dibutuhkan, saat dimana seseorang tidak mau jatuh di lubang yang sama untuk yang kedua kalinya.
Terlepas dari itu semua (tulisan gue sangat keluar dari foto di atas) gue menyukai orang-orang yang berjuang demi orang lain.

Tidak ada komentar: